Ayah di China Akhirnya Bertemu Putranya yang Hilang 24 Tahun

Jakarta, CNN Indonesia --

Pria asal China bertemu kembali dengan putranya yang sudah hilang selama 24 tahun.

Guo Xinzhen diculik saat masih berumur dua tahun dan dijual ke sebuah keluarga di Henan. Saat itu, polisi tak mampu melacak keberadaan Xinzhen dan membuat keluarga kecewa.

Sang ayah, Guo Gangtang, tak menyerah dan memutuskan mencari anaknya seorang diri. Dia berkeliling China menggunakan motor sambil membawa spanduk bergambar anaknya.


Dan puluhan tahun kemudian, polisi akhirnya menemukan kecocokan DNA sehingga Gangtang bisa bertemu kembali dengan sang anak.

Pertemuan kembali anak seorang anak dan ayahnya itu terjadi pekan ini.

Mengutip CNN, rekaman video yang dirilis polisi memperlihatkan momen mengharukan pertemuan kembali keluarga itu. Mereka menangis dan saling memeluk sembari berteriak, "Kami menemukanmu, kamu telah kembali!"

Polisi mengatakan sudah menangkap dua orang yang menculik dan memperdagangkan Guo.

Pencarian sang ayah demi menemukan putra kesayangan mendapat sorotan nasional. Bahkan menginspirasi sebuah film berjudul "Lost and Love" yang dibintangi aktor Hong Kong, Andy Lau pada 2015 lalu.

Gangtang tak menemukan anaknya. Namun, ia berhasil menemukan lebih dari 100 anak lain yang diculik dan menyatukan kembali dengan keluarganya.

Bak semesta memihak Gangtang, tahun ini, pihak berwenang menemukan petunjuk baru. Menggunakan teknologi terbaru, termasuk analisis DNA dan perbandingan fitur wajah, Kementerian Keamanan Publik menemukan kecocokan yang potensial dengan seorang pria di Henan.

Kemudian, saat petugas melacak pria itu, tes DNA mengkonfirmasi bahwa betul, ia adalah Guo yang hilang.

Polisi menahan seorang tersangka perdagangan anak yang diidentifikasi sebagai Hu, mantan pacarnya diidentifikasi sebagai Tang.

Keduanya mengakui perbuatannya usai diinterogasi.

Tang mengatakan telah menculik Guo Xinshen pada tahun 1997. Ia lalu bertemu dengan Hu, pasangan tersebut naik bus untuk kembali ke Henan. Tempat mereka menjual korban.

Tidak jelas kepada siapa Guo Xinzhen dijual, dan tidak ada rincian lebih lanjut mengenai asuhan yang diberikan polisi.

Masalah Klasik

Penculikan dan perdagangan anak telah lama menjadi masalah yang merajalela di China. Banyak orang tua tidak pernah menemukan anak mereka yang hilang.

Aktivis dan pakar mengatakan masalah itu diperburuk oleh kebijakan satu anak China, yang dilonggarkan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Mei lalu, pemerintah mengumumkan akan mulai mengizinkan pasangan untuk memiliki hingga tiga anak. Namun, selama beberapa dekade, karena kebijakan ketat dan masyarakat patriarki China, sudah menjadi hal yang biasa bagi pasangan untuk menginginkan anak laki-laki.

Hal tersebut mendorong pasar gelap penjualan bayi laki-laki, sementara anak perempuan sering dijual kepada orang tua angkat asing, yang dicap sebagai yatim piatu.

Tidak jelas berapa banyak anak yang hilang di China setiap tahun, kemungkinan mencapai puluhan ribu. Badan anti-perdagangan orang, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meletakkan Negeri Tirai Bambu di urutan ke tiga.

Itu artinya pemerintah "tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum untuk penghapusan perdagangan manusia."

Sejak tahun 2000-an, pemerintah telah meningkatkan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk meluncurkan database DNA nasional pada tahun 2009 dan platform anti-perdagangan online pada tahun 2016.

Langkah itu dinilai membantu pihak berwenang melacak lebih dari 4.700 anak yang hilang di masa lalu.

(isa/dea)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Ayah di China Akhirnya Bertemu Putranya yang Hilang 24 Tahun"

Post a Comment