Perjanjian Hudaibiyah
"WIKI PAGI" TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perjanjian Hudaibiyah merupakan perjanjian gencatan sejata antara kaum muslim dengan kaum kafir Quraisy.
Perjanjian ini terjadi pada 628 Masehi atau 6 Hijriah.
Pada saat itu Nabi Muhammad SAW bersama 1.400 pengikutnya datang ke Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah.
Akan tetapi tujuan tersebut dihalangi oleh kaum kafir Quraisy Makkah.
Mereka menutup akses umat Islam untuk masuk ke Makkah.
Hingga kemudian Nabi Muhammad SAW melakukan negosiasi dengan kaum kafir Quraisy.
Hasil dari negosiasi tersebut berupa kesepakatan-kesepakatan kedua belah pihak yang kemudian dikenal dengan "Perjanjuan Hudaibiyah". (1)
Ilustrasi Perjanjian Hudaibiyah (Baztab) Baca: Fathu Makkah
1. Gencatan senjata antara umat Islam dengan kaum kafir Quraisy selama 10 tahun.
2. Masyarakat Makkah yang datang ke Madinah tanpa izin walinya harus dikembalikan ke Makkah.
3. Masyarakat di luar Makkah dan Madinah bebas berpihak kepada umat Islam atau ke kafir Quraisy.
4. Masyarakat Madinah yang datang ke Makkah tidak diperkenankan kembali lagi ke Madinah.
5. Nabi Muhammad SAW bersama dengan pengikutnya harus meninggalkan Makkah dan baru diperbolehkan kembali lagi ke Makkah satu tahun setelah perjanjian itu ditanda tangani.
Satu tahun setelah perjanjian itu, umat Islam Madinah dipersilakan datang dan tinggal di Makkah selama tiga hari saja.
Dan dalam masa tiga hari itu kaum Quraisy (Makkah) akan menyingkir ke luar dari Makkah. (2)
Makkah, Arab Saudi (Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019) Baca: Dinasti Turki Usmani
Perjanjian Hudaibiyah batal pada 8 Hijriah.
Hal itu terjadi karena Bani Bakr yang merupakan sekutu Quraisy menyerang Bani Khuzaah (sekutu Islam).
Buntut dari hal ini adalah terjadinya peristiwa Fathu Makkah di mana Nabi Muhammad SAW memimpin 10.000 pasukan dari Madinah ke Makkah.
Pada hari itu Kota Makkah jatuh ke kaum muslim tanpa pertumpahan darah sedikitpun.
Bahkan orang-orang kafir Quraisy berbondong-bondong untuk masuk ke dalam agama Islam. (3) (4)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
[embedded content]
0 Response to "Perjanjian Hudaibiyah"
Post a Comment